kirimkan cerita dan artikel inspirasi mu untuk di tampilkan di blog kami. kirim ke Hasanoninspiration69@gmail.com kritik dan saran hubungi: 08986953584 terima kasih.

Senin, 19 Desember 2011

Waktu, Otak, dan Zaman


Hasan on Inspiration- Teman-teman terasa tidak waktu 24 jam itu sekarang semakin sempit? Dalam 24 jam itu apa saja yang anda ketahui mengenai informasi yang beredar? Apakah anda suka dengan berita? Berapa berita yang teman ketahui di mancanegara maupun berita nasional? Membayangkan hal itu mungkin hanya beberapa persen saja yang anda ketahui atau kurang dari itu. 1 perusahaan Koran itu hanya menampilkan 20% dari berita local, 0,2% dari berita nasional, 0,000000001% dari berita dunia. Apakah dari 1 koran itu kita dapat ketahui ? tidak, paling kita hanya membaca yang sedang popular dari Koran tersebut. Namun teman-teman belum membayangkan betapa  luasnya dunia ini. Dalam 1 detik saja terjadi jutaan kemungkinan peristiwa. Tapi dari 24 jam itu minimal kita bisa tahu beberapa persen saja itu sudah luar biasa. Apalagi bila menyangkut dengan otak kita yang “super”ini. Yang menurut penelitian otak kita itu bisa menampung 5000 ensiklopedi.


Maka hal yang lumrah bila kita bisa memanfaatkan otak cemerlang kita. Disinilah permasalah kita dalam waktu 24 jam itu kita bisa tidak memanfaatkan otak kita secara optimal. Membaca,mendengarkan, melihat, memahami, mengolah kata, menghapal, dan aktivitas indra kita lainnya. Orang jepang saja yang rajin atau budaya membaca, belum tentu ia dapat mengetahui informasi dunia yang beredar dari permasalahan besar hingga yang kecil. Apalagi kita bila tidak membaca informasi, makin ketinggalanlah kita dengan bangsa lain.

Dunia sudah semakin maju, informasi yang beredar semakin maju, umat manusia di muka bumi sudah melampaui 7 miliar, minimal  kita harus tau apa yang telah terjadi di muka bumi ini. Perubahaannya, psikologinya,sosiloginya, dari hal buruknya. Ingat kita, (manusia) di ciptakan sebagai makhluk dinamis artinya makhluk yang maju ke depan. Jangan sampai kita hanya diam. Kalau bahasa azis gagap” diam,diam, bau”. Sikap demikian tidak akan hidup lebih lama. Kita hidup penuh kompetensi. “Yang gagal jangan menyerah, yang sukses jangan gegabah”. Terus bersaing untuk mendapatkan yang lebih baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar